Serambi Mekkah Sebagai Julukan atau Hanya Terhutang Nama

0
283

Serambi Mekkah julukan yang selalu kita dengar dan di katakan untuk Kabupaten Kampar. Bukan tanpa alasan julukan ini diberikan karena kehidupan masyarakat yang agamis, banyak nya ulama di provinsi Riau berasal dari kabupaten kampar.

Namun seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, kehidupan masyarakat yang kental dengan nilai dan pengaruh agama yang kuat sudah mulai luntur. Fenomena kehidupan bermasyarakat yang negatif yang terlihat, terutama dalam hal akhlak generasi muda sudah mulai memperlihatkan keadaan yang sangat memprihatinkan.

Dalam kehidupan masyarakat yang agamis, keberadaan generasi muda muda sangat diperhatikan, karena generasi muda adalah generasi yang diharapkan memberikan pengaruh yang baik bagi ummat, bangsa dan agama.

Kenakalan yang dilakukan remaja seperti perzinahan, judi, mabuk-mabukan, mengkonsumsi narkoba, pencurian, dan berbagai tindak kejahatan lainnya menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat yang agamis sudah mulai hilang.

Tentunya kejadian ini tidaklah berdiri sendiri tapi melibatkan banyak pihak penyebab nya antara lain:

Pertama Lingkungan keluarga. Kurang nya kesadaran orang tua memberikan perhatian penuh kepada anak, anak-anak itu tumbuh dan kembang seadanya sehingga mereka sama sekali tidak mempuyai pegangan hidup dalam menghadapi masyarakat sekitarnya, kadang-kadang orang tua sudah merasa cukup kalau anak-anaknya sudah dipenuhi kebutuhan sehari-harinya dan membeli keperluan lainnya.

Selanjutnya yaitu lingkungan sekolah, lingkungan sekolah ini seharusnya dapat membantu perkembangan kepribadian anak untuk mengahadapi lingkungannya. Lingkungan sekolah harus lingkungan yang menyenangkan dimana guru-guru yang pandai, cerdas dan selalau bersikap adil terhadap anak muridnya. Mereka harus memperlakuakn anak itu sama, tidak pernah pandang anak siapa yang dihadapinya, apakah anak pejabat, anak orang kaya, anak orang miskin, hendaknya sama diperlakuannya, tidak ada perbedaan sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial dan bahkan frustasi bagi anak-anak yang diperlakuakn tidak adil tersebut. Seperti diketahuai bagi anak-anak yang belum satabil mentalnya sehingga frustasi dapat menyebakan agresi, sehingga secara diam-diam anak tersebut memusuhi anak-anak yang nilainya bagus.

Sekolah harus memberikan kenyamanan bagi anak-anak, sehingga menciptakan lingkungan yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak dan peranan sekolah dapat membantu pembentukan kepribadian atau karakter anak-anak yang baik.

Ketiga adalah lingkungan masyarakat. Lingkungan ini sagatlah berbahaya kalau digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Lingkungan ini sangat menentukan bagaimana kehidupan anak-anak dalam masyarakat. Lebih-lebih bagi anak/remaja yang di rumah kurang mendapatkan perhatian, kurang mendapatkan kasih sayang, dan disekolah mereka tidak diperlakukan adil oleh guru-gurunya.

Anak-anak yang menurut ilmu jiwa, tentang kelebihan tenaga yang tidak tersalurkan akan sangat merugikan perkembangan anak. Seperti yang kita ketahui anak-anak remaja lebih-lebih yang sedang masa pubertas, mereka sangat kelebihan tenaga dan tenaga yang tidak tersalurkan dengan baik akan menjurus pada perusakan.

Di lingkungan masyarakat harus mempunyai sarana-sarana yang cukup contohnya lapangan-lapangan olahraga yang memenuhi syarat, lapangan-lapangan bermain yang sehat perlu disediakan oleh pemerintah, sehingga anak-anak remaja dapat menyalurkan kelebihan tenaga dan hobi yang ada pada mereka.

Peran aktif dari semua pihak sangat diperlukan dalam meminimalisir kenakalan remaja, terutama dari pemerintah daerah dan peran para ulama atau ustadz, sekolah dan pihak-pihak lainnya.

 

Penuli: Dimas (Aktivis HMI Komisariat Lafran Pane Kampar).