Kuok, auramedia. Co – Rumah adat bernama rumah lontiok yang merupakan rumah adat masyarakat Kampar.tepatnya di Desa Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Sejarah rumah lontiok yang berasal dari kebiasaan nenek moyang masyarakat setempat berlayar di lautan.nenek moyang masyarakat Kampar diyakini datang dari jalur laut dan telah membangun peradaban di atas laut dalam waktu yang lama. Setelah begitu lama hidup di atas sampan, muncul keinginan untuk memiliki tempat tinggal yang lebih besar dan nyaman sehingga ada dorongan untuk tinggal di daratan.

Mereka kemudian menyusuri sungai Kampar hingga ke daerah hulu dan sampailah di sebuah tempat yang kini disebut desa Kuok. Di tempat itu, mereka mulai membangun rumah dari kayu dan bahan-bahan yang semuanya dapat diperoleh dari alam.
Meskipun sudah berpindah ke daratan, namun mereka enggan melupakan asal-usulnya yang pernah hidup di sampan.
Maka dibuatlah tempat tinggal yang atapnya berbentuk melentik ke atas sehingga menyerupai sampan panjang yang pernah mereka tinggali.
Bentuk atap yang melentik inilah yang kemudian membuat nama rumah mereka disebut dengan nama lontiok yang berarti lentik. Selain itu, bentuk yang melentik itu juga dimaknai sebagai bentuk penghormatan seorang manusia pada Tuhan dan sesamanya.
Jenis kayu yang digunakan untuk bangunan rumah lontiok adalah kayu-kayu keras yang dapat bertahan lama. Di antaranya kayu kulim, terembesi, resak, atau kayu punak. Lantai biasanya terbuat dari kayu medang atau punak, tiang terbuat dari kulim atau punak, jendela dan dinding terbuat dari kayu-kayu sejenis. Pada masa dahulu, bagian atap dibuat menggunakan ijuk, rumbia, atau daun nipah.(Advetorial)





















