KOMPAS. auramedia.co – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengkritik pemborosan anggaran yang lazim dilakukan pemerintah daerah.
Banyak uang APBD yang habis namun dampak pembangunan sulit dirasakan. Ia mencontohkan, pemborosan anggaran yang sangat kasat mata adalah perjalanan dinas. “Bagaimana kita mengubah paradigma. Jadi bukan berapa besar dana anggaran yang telah dan akan dihabiskan, tapi ke dampaknya,” ucap Anas dalam kegiatan SAKIP Award 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta, yang juga disiarkan YouTube Kemenpan RB dikutip pada Kamis (10/3/2024).

“Kita ini kadang membagi rata anggaran. Bagito, bagi-bagi roto. Begitu Bappeda lihat anggarannya berapa, setiap dinas naikan 5 persen, 5 persen semua. Ini enggak bener, enggak boleh lagi,” kata dia lagi.
Mantan Bupati Banyuwangi ini meminta, masalah pemborosan anggaran yang sudah berlangsung puluhan tahun ini disudahi. Terlebih, banyak perjalanan dinas dinilai tidak terlalu mendesak.
“Kita tidak boleh lagi membagi rata anggaran, tapi dampaknya apa. Begitu juga dalam penghabisan anggaran. Ini perjalanan dinas masih tinggi. Belanja langsungnya kurang,” ungkap Azwar Anas.
Selain modus penyerapan anggaran dengan perjalanan dinas, ia mengaku banyak menemukan pemborosan APBD yang tidak sesuai alokasinya.
“Menteri Bappenas waktu itu menyampaikan kepada kita, telah dicek anggaran stunting, ternyata masih ditemukan judulnya stunting, tapi buat pagar puskesmas. Ini enggak boleh lagi,” ujar Azwar Anas.
“Judulnya stunting tapi separuhnya untuk perjalanan dinas, studi banding tentang penanganan stunting. Ini enggak boleh lagi,” tambah dia.
https://money.kompas.com/read/2024/10/03/100119226





















