Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan Program Balai Ternak di Gunungkidul, Yogyakarta sebagai upaya mengentaskan kemiskinan, serta memberdayakan ekonomi masyarakat melalui sektor peternakan.
Kegiatan yang dikemas dalam acara “Launching Program Balai Ternak BAZNAS Gunungkidul” pada Kelompok Ternak Rejo Koyo, di Desa Getas, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, berlangsung pada Senin (10/6/2024).
Hadir dalam kesempatan itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA., Deputi Pendistribusian dan Pendayagunaan Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., Bupati Gunungkidul, H. Sunaryanta, Sekda Gunungkidul, Sri Suhartanta, S.IP., M.Si, Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih.
Hadir pula, (Ketua BAZNAS DI. Yogyakarta, Dra. Hj. Puji Astuti, M.Si, Plh Kepala Kemenag Gunungkidul, H. Supriyanto S.Ag. M.Si, Kepala Dinas Peternakan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, S.P, para Pimpinan BAZNAS Kab. Gunungkidul, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., menegaskan, pelucuran program Balai Ternak ini merupakan langkah penting sebagai upaya BAZNAS dalam meningkatkan kesejahteraan umat.
“Kami selalu melakukan upaya terbaik untuk mewujudkan kesejahteraan mustahik, salah satunya dengan hadirnya program Balai Ternak yang kami gagas sebagai upaya mengentaskan kemiskinan di wilayah pedesaan,” jelas Saidah di Gunungkidul.
Saidah menyampaikan, berdirinya Balai Ternak ini, selain sebagai tempat pembiakan dan penggemukan hewan ternak, tetapi juga sebagai pusat pelatihan bagi para mustahik peternak binaan BAZNAS.
“Hadirnya program Balai Ternak di Gunung Kidul, Yogyakarta bukan tanpa alasan. Kami milihnya karena melihat begitu besar peluang di bidang peternakan dan kami berharap ini bisa meningkatkan taraf hidup peternak setempat,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, Saidah mengungkapkan, Balai Ternak ini memadukan konsep antara pembibitan ternak dan penggemukan ternak dengan pemberdayaan masyarakat, khususnya peternak dan petani kecil. Pemeliharaan ternak dilakukan dengan sistem komunal atau tersentral dalam satu kawasan.
“Konsep peternakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak di wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta,” jelasnya
Lebih lanjut, Saidah mengatakan, program yang terbentuk pada 28 Desember 2023 di Gunung Kidul, Yogyakarta, hingga saat ini sudah menghasilkan hewan ternak sebanyak 190 ekor, dengan rincian 2 ekor pejantan dorper, 50 ekor indukan, 40 ekor bakalan betina dan 88 ekor bakalan jantan.
“Adapun jumlah peternak mustahik binaan BAZNAS di Balai Ternak di Gunung Kidul, Yogyakarta ini sebanyak 25 KK, 23 laki-laki dan 2 perempuan. Dan Alhamdulilah saat ini sudah ada 190 ekor hewan ternak yang dihasilkan oleh para peternak binaan BAZNAS ini,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Gunungkidul, H. Sunaryanta menyambut baik hadirnya program Balai Ternak di Gunungkidul, Yogyakarta. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada BAZNAS yang telah menghadirkan program Balai Ternak di Gunungkidul.
“Kami atas nama pemerintah dan rakyat Gunungkidul menyampaik terima kasih atas upaya yang diberikan oleh BAZNAS RI. Mudah-mudahan, bantuan ini bisa bermanfaat jangka panjang bagi kelompok ternak,” katanya.
Menurut Sunaryanta, bantuan hewan ternak dari BAZNAS RI harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk peningkatan ekonomi. Terlebih, lanjutnya, salah satu struktur ekonomi di Gunungkidul adalah peternakan.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H. Imdadun Rahmat, M.Si., menyampaikan dukungan BAZNAS RI dengan hadirnya program Balai Ternak di Gunung Kidul, Yogyakarta.
“Jumlah total kambing mencapai 190 ekor yang diperuntukkan bagi 25 peternak mustahik. Jadi ini adalah bantuan dari BAZNAS untuk memberikan modal kepada para penerima manfaat untuk mengembangkan ekonominya melalui program peternakan,” katanya.
Imdadun menjelaskan, kambing-kambing yang diberikan kepada para penerima manfaat antara lain kambing jantan, bunting, dewasa, dan bakalan.
“Jenis kambing yang betina itu kambing lokal. Tapi kami juga sediakan dua kambing jantan yang ras Australia. Harapannya nanti ada persilangan, sehingga nanti anak-anaknya akan lebih besar dan lebih bagus,” ujarnya.
Menurut Imdadun, BAZNAS tidak melepaskan begitu saja para peternak mustahik yang menerima manfaat. Katanya, BAZNAS menyiapkan para pendamping yang ditugaskan selama dua tahun agar potensi peternakan lebih menjanjikan.
“Tadi kami juga sudah berbicara dengan Pak Sekda dan Kepala Dinas Peternakan Hewan yang bersedia ikut serta mendampingi. Jadi ini makin bagus, karena pendampingan tidak hanya dilakukan oleh internal BAZNAS, tetapi juga didamping oleh Dinas Peternakan,” katanya.