Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Kampar Antisipasi Terjadinya Darurat Pangan

0
116

Bangkinang Kota, auramedia.co – Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar memiliki komitmen untuk menjaga ketahanan pangan serta berupaya mengantisipasi darurat pangan. Berbagai langkah terus dilakukan agar tidak terjadinya darurat pangan. Mulai dari membangun infrastruktur jalan usaha tani, memberikan bantuan alat pertanian, hingga mengembangkan areal persawahan.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar, Nur Ilahi Ali melalui Kabid Sarana dan Prasarana, Jhon Mainir, (25/04/2024) di ruang kerjanya mengatakan, bahwa untuk mengantisipasi darurat pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar terus melakukan himbauan kepada petani padi agar tidak mengalih fungsikan lahan persawahan menjadi perkebunan kelapa sawit.

‘’Luas areal persawahan di Kabupaten Kampar semakin hari semakin berkurang. Saat ini lahan persawahan di Kabupaten Kampar 2.545 hektare. Dari 21 kecamatan, hanya 14 kecamatan yang memiliki areal persawahan. Yang ada irigasinya hanya 13 kecamatan. Sementara yang masih berfungsi irigasinya hanya di 12 kecamatan,’’ tegas Jhon Mainir.

Jhon Mainir menambahkan, Kabupaten Kampar baru bisa surplus padi kalau ada penambahan areal persawahan 11 ribu hektare lagi. Saat ini baru tercapai untuk kebutuhan Kabupaten Kampar sekitar 20 persen.

’’Sementara pemerintah pusat selalu menyampaikan akan potensi darurat pangan. Kementerian Pertanian sudah menunjuk daerah untuk bersiap mengantisipasi darurat pangan nasional yang berpotensi terjadi pada 2025 ini,’’ tegas Jhon Mainir.

Jhon Mainir menambahkan, dinas sudah ditunjuk Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi darurat pangan ini. Untuk itu, saat dilakukan indek penanaman (IP200) yakni panen dua kali dalam setahun. Idealnya panen tiga kali dalam setahun. Daerah yang sudah maju persawahannya menggunakan IP300.

’’Untuk melindungi para petani sawah dari gagal panen, akan dibuatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Supaya petani padi tidak mengalihkan fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan sawit,’’ harap Jhon.

Jhon Mainir menambahkan, untuk mendukung petani padi, saat ini petani padi dihadapkan dengan potensi gagal panen. “Kita berharap para petani padi tetap semangat dan terus berupaya agar panen padi nya sesuai dengan harapan petani kita,” ungkap Jhon Mainir. (Advetorial)