Oleh: Didin Sirojuddin AR

Seseorang minta nasihat kepada Rasulullah saw:
يارسولَ اللهِ دلنى على عملٍ يدخلنى الجنة.
_”Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku satu amalan yg bisa memasukkan aku ke surga!”_

Di luar dugaan orang tsb, Rasulullah saw memberikan jawaban yg teramat simpel:
لاتَكْذِب
_”Jangan BOHONG!”_

Jangan bohong? Sepertinya gampang sekali. Kedengarannya enteng banget. Ternyata, tidak mudah untuk berhenti berbohong. “Berkata-kata JUJUR” memang, menjadi syarat utama masuk surga. Itu berarti, si tukang ngibul bakalan masuk neraka. BOHONG punya kalimat-kalimat equivalensinya seperti: ngibul, membual, omong kosong, ngerumpi, menyulap, menipu, curang, ingkar janji, OMDO, munafik, hipokrit, bermuka dua, standar ganda, memproduksi hoax, menghasut, memprovokasi, memelintir, memutar fakta, memanipulasi, berlidah ular. Amalan-amalan durjana itu hanya jadi “penghambat masuk surga”.
😵😲😮🫢🤭

Nabi juga mengultimatum agar kita “memberikan suatu jaminan” kalau kita mau dijamin masuk SURGA.” Jaminan pertamanya:

اصدقواإذاحَدَثتم
🌐 _”JUJURlah kalau bicara!”_
Lima jaminan sisanya:
🟣 “Kalau berJANJI tepati,”
🟡 “Kalau diberi AMANAT, laksanakan!”
🟢 “Jagalah KEMALUANmu!”
⚫ “Tundukkan PANDANGANmu!” dan
🟠 “Tahanlah TANGANmu!”
(HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Baihaqi)

Bukan tanpa alasan kalau JUJUR dan BOHONG jadi first priority untuk menyeleksi calon penghuni surga. Biar dia nanti merasakan surga yg tanpa hingar-bingar mulut kotor, seperti diinformasikan Gusti Allah:
لايسمعون فيهالغواولاكذابا
_”Mereka-mereka penghuni surga, di dalam surga itu tidak mendengarkan omongan sia-sia dan tidak pula kata-kata DUSTA.”_ (QS An-Naba: 35). Nabi memberikan alasan dan rahasianya:

عليكم بالصدقِ فإن الصدقَ يهدى إلى البِرِ، وإن البرَيهدى إلى الجنةٓ.
_”Hendaknya kalian JUJUR, karena jujur menuntun kepada KEBAIKAN (al-birru), sedangkan kebaikan menuntun ke SURGA.”_

Jadi sangat jelas, surga diperuntukkan bagi orang-orang baik:
للذين أحسنواالحسنى وزِيادة
_”Bagi orang-orang yg berbuat baik ada pahala yg terbaik (surga) dan tambahannya (yaitu kenikmatan النظرة إلى االه/melihat Allah).”_ (QS Yunus: 26)

Bagaimana dengan si pembohong? Rasulullah melanjutkan statementnya:

وإياكم والكذبٌ فإن الكذبَ يهدى إلى الفجورِ، وإن الفجورٌ يهدى إلى النارِ.
_”Dan jauhilah BOHONG, karena bohong menuntun kepada keJAHATan (al-fujur), sedangkan kejahatan menuntun ke NERAKA.”_ (HR Bukhari)

Jadi jelas, JUJUR adalah pintu surga yg harus didekati dan dipelihara, sedangkan BOHONG adalah pintu neraka yg harus ditolak dan tidak boleh disentuh. Perintah Nabi ini sangat tegas, telak, dan mengena:

علَيكم بالصِدقٍ فإنه باب من أبوابِ الجنةِ، وإياكم والكذبَ فإنه باب من أبواب النارِ.
_”Hendaklah kalian jujur, karena jujur merupakan salahsatu pintu SURGA; dan jauhilah bohong, karena bohong merupakan salahsatu pintu NERAKA.”_ (HR Al-Khatib dari Abu Bakar)

AL-BIRRU berarti “kebaikan” dan AL-FUJUR berarti “kejahatan” atau “pelacuran”. Anehnya, adaaaaaa saja tuh pabrik bir yg di dalam kompleknya ada Masjid Al-Birru. Agaknya para pemabuk pun pada pengin masuk surga. Duuuuuuuuuh….. semua rindu surga.