Kampar, auramedia.co – DWP Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar Komit dalam gerakan penurunan angka stunting di Kabupaten Kampar. DWP Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan turun langsung ke lapangan dan memberikan makanan tambahan kepada anak stunting agar mendapatkan asupan gizi yang cukup.

Ketua DWP Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar, Ny. Marniati Marahalim didampingi anggota, Nur Aini, SP., M. Si, Ny. Asmanidar Idrus, Ny. Misniati Helvizar, Rika Mardalena dan Ade Maidayanti, (22/02/24) turun langsung menyambangi rumah anak stunting di Desa Kampar Kecamatan Kampar. Di desa Kampar tersebut, DWP Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar mendatangi 3 anak stunting.

Kepada 3 orang anak stunting di Desa Kampar, DWP Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar menyerahkan makanan tambahan berupa susu dan telur. Semoga dengan makanan tambahan yang diberikan, dapat menambah asupan gizi bagi anak-anak stunting tersebut. Makanan tambahan tersebut diberikan setelah berkordinasi dengan tim pakar.

Seusai mengunjungi anak stunting di Desa Kampar, Ketua DWP Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar, Ny. Marniati Marahalim melalui anggota, Nur Aini, SP., M. Si kepada wartawan mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan DWP Kabupaten Kampar yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar.

Nur Aini mengatakan, bahwa Kegiatan ini dalam rangka monitoring dan evaluasi agar anak stunting di Kabupaten Kampar dapat ditekan sekecil mungkin. “Stunting menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kampar,” ungkap Nur Aini.

Kepada wartawan Nur Aini juga menjelaskan, bahwa stunting dapat didefinisikan sebagai gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan masalah gizi kronis sejak anak anak masih berada dalam kandungan. Umumnya gejala stunting baru terlihat saat anak berusia 2 tahun. Stunting merupakan parameter pertumbuhan anak berdasarkan tinggi badan.

Stunting juga dapat disimpulkan sebagai gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang, jelas Nur Aini. (Advetorial)