BANGKINANG KOTA, auramedia.co – Program Peremajaan Sawit Rakyat merupakan salah satu Program Strategis Nasional sebagai upaya Pemerintah dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional. Program PSR untuk peningkatan ekonomi petani dan kesejahteraan masyarakat.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar, Syahrizal melalui Sekretaris, Idrus, SP kepada media di Ruang kerjanya, Senin (20/2/2023).
“Untuk pengajuan PSR tersebut, minimal 1 hektar dan maksimal 4 hektar perorang dan akan mendapatkan bantuan senilai 30 juta perorang dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit,” ujarnya.
Dijelaskan Idrus, masyarakat yang mendapatkan bantuan tersebut adalah masyarakat yang memiliki kelompok tani, koperasi, gapoktan atau kelompok tani lainnya yang berjumlah minimal 20 orang dan memiliki lahan minimal 50 ha.
“Pelaksanaan program PSR menggunakan bibit unggul dan penerapan Good Agriculture Practice (GAP), akan meningkatkan produksi kelapa sawit tanpa harus melakukan pembukaan lahan baru, sehingga dapat meningkatkan pendapatan pekebun rakyat secara optimal,” pungkasnya.
Diterangkan Idrus, selain memacu produktivitas dan produksi sawit nasional, peremajaan tanaman dinilai perlu untuk mendongkrak pendapatan petani.
“Langkah peremajaan juga menjadi pintu masuk menuju pengelolaan sawit rakyat yang berkelanjutan bagi masyarakat Kampar, saat ini sudah banyak di Kampar yang mengajukan PSR ini,” katanya.
Lebih lanjut Idrus memaparkan bahwa Pemerintah Daerah akan mengusulkan permohonan dari Petani tersebut ke Provinsi dan Provinsi melanjutkan ke Dirjenbun.
Besarnya dana yang tersedia dinilai belum dimanfaatkan secara optimal untuk peremajaan sawit rakyat. Salah satunya karena problem legalitas lahan pada kebun sawit rakyat di kawasan hutan.
“Selain mendongkrak produktivitas, peremajaan perlu sebagai pintu masuk mewujudkan sawit berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya.(advetorial)
