Bangkinang Kota, auramedia.co – Selain Keberkahan Idul Fitri 1443H/2022M, lebaran tahun ini membuktikan kepiawaian H. Catur Sugeng Susanto, SH., MH Datuk Rajo Bertuah dan Onga Ahmad Fikri, S. Ag. Bagi diriku, keduanya adalah politikus yang memiliki karisma dan karakter masing-masing.

Menurut pandanganku, Bupati Kampar H. Catur Sugeng Susanto, SH., MH Datuk Rajo Bertuah merupakan politikus santun nan ramah dan tidak suka menyerang. Karena baginya, tidak ada lawan politik yang abadi. Catur Sugeng juga merupakan politikus yang tidak mau larut pada satu persoalan.
Hal ini saya lihat ketika dirinya tidak mendapatkan dukungan dari Partai Golkar untuk menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kampar. Setelah melihat dirinya tidak mendapatkan dukungan penuh dari pengurus DPD Golkar Kampar dan para PK Partai Golkar di 21 Kecamatan yang ada, Catur Sugeng memilih mundur dari pencalonannya sebagai kandidat Ketua DPD Golkar Kampar. Padahal beberapa PK juga ada yang memberikan dukungannya kepada Catur Sugeng Susanto waktu itu.
Dengan kemunduran Catur Sugeng Susanto sebagai kandidat Calon Ketua DPD Golkar Kampar, maka Musda Golkar Kampar berjalan lancar dengan penuh kekeluargaan dan kekompakan.
Apabila dipikir secara logika, jika Catur Sugeng adalah politikus yang memiliki ambisius dan memiliki ego yang tinggi, maka tidak akan berat baginya untuk mendapatkan jabatan Ketua DPD Golkar Kampar. Karena dirinya memiliki kekuasaan di Kampar yang tidak dapat kita pungkiri. Tetapi Catur Sugeng memilih mundur dengan tidak memanfaatkan kekuasaan yang dia miliki saat itu. Mungkin ada pertimbangan yang dia perhitungkan demi kesuksesan dirinya menjalankan amanah besar dari rakyat Kabupaten Kampar.
Pasca kemunduran dirinya sebagai kandidat Ketua DPD Golkar Kampar, Catur Sugeng juga tetap menjalin komunikasi dan silaturrahmi dengan kader dan simpatisan partai Golkar. Catur Sugeng tidak terdengar memiliki dendam dengan pengurus dan kader Golkar. Catur Sugeng Susanto seakan tidak memiliki persoalan dengan partai Golkar hingga saat ini. Meskipun kepemimpinannya sering mendapatkan kritikan untuk kemajuan Kampar dari kader dan simpatisan partai Golkar Kampar. Catur Sugeng lebih memiliki sikap tenang dan mendengarkan kritikan itu secara Arif dan bijaksana. Sikapnya yang santun tersebut menggambarkan dirinya memiliki kepemimpinan yang sejuk dan damai.
Sembari menjalin komunikasi politik yang baik dan harmonis dengan Partai Golkar, Catur Sugeng Susanto memilih untuk menakhodai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kampar. Selama memimpin PKB partai besutan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tersebut, Catur Sugeng lagi-lagi melihatkan kesantunan politiknya. Catur Sugeng hampir tidak pernah melihatkan Taji politiknya bersama PKB. Serangan PKB di Kabupaten Kampar hampir tidak terlihat secara kasat. Kalaupun memiliki dan melaksanakan program partai, PKB seakan tidak mau memanfaatkan kekuasaan Catur Sugeng untuk merugikan pemerintah Kabupaten Kampar.
Hingga jabatannya tinggal beberapa hari lagi, Catur Sugeng Susanto dinilai sukses memotivasi masyarakat Kampar untuk selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan. Hampir setiap turun di tengah masyarakat, Catur Sugeng Susanto selalu menghimbau masyarakat Kampar untuk selalu menjaga rasa kebersamaan dan memperkokoh persatuan dan kekompakan, hidup rukun dan damai, saling hargai menghargai, saling bantu membantu, dan tolong menolong antara satu dengan yang lainnya. Hingga jabatannya yang hampir habis saat ini, kondisi Kabupaten Kampar tetap terjaga dengan kondusif dan aman. Tidak ada muncul kelompok-kelompok yang merasa berkuasa. Semuanya sama dan aman belaka.
Terlepas dari semua kekurangan yang beliau miliki, Catur Sugeng bagiku berhasil memimpin Kampar untuk menyatukan semua kelompok yang pernah ada. Catur Sugeng berhasil menetralisir perpecahan antar masyarakat. Catur Sugeng berhasil membangun stabilitas pemerintahan dan masyarakat, serta berhasil membangun stabilitas komunikasi politik yang baik di Kabupaten Kampar.
Sementara itu, Onga Ahmad Fikri merupakan politikus senior Golkar Kampar saat ini. Kepiawaiannya membaca dan mengkondisikan suasana politik Kampar tidak perlu diragukan lagi. Pandangan politiknya selalu menjadi pertimbangan bagiku dalam membaca situasi politik di Kampar yang merupakan  negeri Serambi Mekkah Provinsi Riau ini.
Yang lebih kerennya, Opik sapaan akrabnya merupakan politikus yang memiliki kemampuan tinggi dalam membangun komunikasi dengan semua elemen masyarakat Kampar. Baik kalangan muda dan tua, pejabat dan rakyat biasa, orang kaya dan miskin, ASN dan pengangguran, orang yang agamis maupun yang hobi dijalanan dan di pasar. Semua elemen mampu ditaklukkannya dengan kemampuan komunikasi politiknya.
Kadang kala saya berpikir, jika mau aman kondisi politik di Kampar, datangi saja Onga Fikri dan minta pituah dan tunjuk ajarnya. Nanti sembari tersenyum, dia akan memberikan solusi terbaiknya. Namun awasi kemarahan politiknya, karena kemarahannya bisa menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan dia mau. Tetapi persoalannya, banyak orang dan termasuk saya,  yang tidak tahu seperti apa pilihan politiknya. Karena Opik sangat pandai menyimpan rahasia politiknya.
Tetapi kelebihan Opik yang saya tahu, dia bisa menyelesaikan persoalan politik hanya dengan sedikit tersenyum. Kemampuannya dalam mempengaruhi orang dapat dengan lemparan senyuman khasnya. Namun Opik juga terkesan orang yang tidak memiliki lawan politik. Opik juga bukan orang yang tergolong pendendam dalam berpolitik. Tetapi Opik memiliki ketegasan dalam berpolitik.
Kehadiran Catur Sugeng Susanto di rumah Opik dalam rangka silaturrahmi pada Idul Fitri 1443H/2022M beberapa hari yang lalu, membuat hatiku sangat bahagia. Karena keduanya adalah orang-orang yang sangat saya kagumi. Keharmonisan Catur Sugeng Susanto dan Onga Fikri bagiku adalah kekuatan ampuh dalam menjaga kondusifitas dan stabilitas Politik Kampar negeri tercintaku….
Catatan Kecil: Adi Jondri pada momen silaturrahmi Idul Fitri 1443H/2022M.