Pulau Gadang, -(auramedia.co) Ditengah ancaman terhadap generasi muda sebagai akibat pengaruh negatif perkembangan zaman dan teknologi, banyak pihak terus berupaya melakukan pembinaan terhadap anak-anak sejak usia dini agar anak-anak cinta dengan kitab suci Al Qur’an. Salah satu upaya itu dilakukan sebuah lembaga pendidikan Al Qur’an di sebuah desa di Kabupaten Kampar.

Lembaga itu bernama Mahligai Qur’an atau disingkat dengan MQ yang berdiri di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.

Meskipun terbilang baru, namun jumlah santri dan santriwati yang menimba ilmu Al Qur’an di sini sudah lebih dari 100 orang. Mereka merupakan anak-anak penduduk setempat dan desa tetangga, seperti dari Desa Koto Masjid dan Lubuk Agung.

Bertepatan dengan peringatan Nuzul Qur’an 1442 Hijriyah/2021 Masehu, MQ yang dipimpin oleh Ustad Khairul Saleh, salah seorang pemuda setempat yang pernah menuntut ilmu ke Pulau Jawa, dengan dibantu beberapa orang tenaga pengajar laki-laki dan perempuan menyelenggarakan dauroh atau pelatihan sejak Rabu (28/4/2021) hingga Kamis (29/4/2021) malam. Puluhan dari 120 orang santri yang tercatat sebagai santri di MQ mondok di Masjid Al Hidayah Pulau Gadang (bagi santri laki-laki) dan di komplek MQ di Dusun II Pulau Gadang bagi santri perempuan.

Selama dauroh para santri melakukan kegiatan ibadah wajib seperti sholat berjemaah, ibadah sunnah, sahur, buka puasa bersama dan memperdalam belajar Al Qur’an serta lomba MTQ. Lomba diselenggarakan seharian pada Kamis (29/4/2021) siang.

Tidak sampai di situ, untuk meningkatkan silaturahmi dan pemahaman kepada orang tua dan wali santri, pengurus MQ mengajak para orang tua wali santri mengikuti penutupan dauroh sekaligus buka puasa bersama yang dilanjutkan sholat tarawih dan witir berjemaah dan diakhiri dengan peringatan Nuzul Qur’an 1422 Hijriyah di Masjid Al Hidayah Pulau Gadang bersama Pemerintah Desa Pulau Gadang dan pengurus Masjid sekaligus pengumuman lomba dan penyerahan hadiah dan piagam bagi para pemenang pada Kamis (29/4/2021) malam.

Ratusan masyarakat, orang tua wali santri dan para santri terlihat antusias mengikuti kegiatan ini.

Ustad Khairul Saleh dalam pengarahannya ketika penutupan dauroh MQ menyampaikan, dauroh yang diselenggarakan Mahligai Qur’an ini merupakan pertama kali dilakukan dan akan dilakukan secara rutin.

Diantara tujuan diadakan dauroh ini adalah dalam rangka meningkatkan kecintaan anak-anak sejak usia dini kepada Al Qur’an dan cinta kepada masjid.

Menurut Khairul, jika selama ini anak-anak tidak merasa masjid bukan tempat yang nyaman dan asik bagi mereka, maka dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat selama dauroh ini anak-anak tidak lagi merasa canggung dengan masjid.

Jika dulu banyak orang yang marah ketika anak-anak bermain di masjid, maka kedepan anak-anak tetap dibolehkan bermain di masjid, melakukan kegiatan yang tidak meruntuhkan kemuliaan masjid.

Melalui MQ anak-anak juga dikenalkan dengan Al Qur’an, dilatih dan menghafalkan Al Qur’an sshingga kedepan akan lahir genarasi yang Qur’ani dan calon-calon pemimpin yang Qur’ani.

Dalam kesempatan ini Ustad Khairul juga menyampaikan keinginan agar kedepan daerah Pulau Gadang dan sekitarnya menjadi Kampung Qur’an.
Menurutnya, jika sejak kecil sudah diajarkan mencintai Al Qur’an maka diharapkan kedepan anak-anak ini tumbuh menjadi generasi yang Qur’ani dan berakhlak mulia yang mengamalkan ajaran yang terkandung dalam kitab suci umat Islam ini.

Sementara itu, Kepala Desa Pulau Gadang Syofian Datuk Majo Sati mengapresiasi apa yang dilakukan Ustad Khairul Saleh dan segenap guru-guru dan pengurus. Menurut Syofian, MQ saat ini masih merupakan suatu lembaga dibawah Yayasan Syekh Abu Bakar. Ia mengajak masyarakat untuk terus mendukung lembaga ini dan para guru santri agar semakin berkembang dan terwujud apa yang diinginkan.

Salah seorang perwakilan orang tua wali santri, Akhir Yani pada saat penutupan dauroh menyampaikan ucapan terima kasih kepada para ustad dan ustazah MQ yang telah mendidik ratusan anak setiap hari di Pondok MQ Qur’an. “Apa yang dilakukan ustad dan ustazah MQ sungguh luar biasa. Waktu-waktu di luar jam sekolah anak-anak semakin memiliki makna karena anak-anak bisa lebih dalam lagi belajar Al Qur’an, menghafal Al Qur’an dan kedepan menjadi generasi yang Qur’ani,” tutur Ketua PWI Kabupaten Kampar .(redaksi)