Oleh : Didin Sirojuddin AR

Untuk pertama Kali, Nabi Muhammad saw menerima wahyu dari Allah swt, melalui Malaikat Jibril:

إقرأباسم ربك الذي خلق 🔹 خلق الإنسان من علق 🔹 اقرأوربك الأكرم 🔹 الذي علم بالقلم 🔹 علم الإنسان مالم يعلم 🔹

_”BACAlah dg nama Tuhanmu yg menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. BACAlah! Dan Tuhan engkau adalah Amat Mulia. Yg mengajarkan manusia dg KALAM. Mengajarkan kpd manusia barang yg (tadinya) tidak mereka ketahui.”_
(QS Al-‘Alaq: 1-5)

Ayat2 dan wahyu permulaan ini turun, saat Muhammad saw berusia 40 tahun (menurut perhitungan tahun Hijriyah). Satu tahun Hijriyah punya selisih kekurangan 11 hari dari tahun Miladiyah. Ini berarti, usia beliau belum 40 tahun, menurut perhitungan tahun Miladiyah. Kalau lahir tahun 571 M, maka *ayat2 iqra* ini dinuzulkan kira2 tahun 609 Miladiyah (571 + 40 – 2 tahun).
Penggal pertama Surat Al-‘Alaq diterima Rasulullah saw saat beliau bertahannuts di Gua Hiro di kawasan *Bukit Cahaya* (Jabal Nur).
Baik kata “qalam” yg tertera dlm Surat Al-Qalam, maupun “qalam” yg ditoreh pada Surat Al-‘Alaq, yg kedua-duanya turun di Mekkah, ada jalinan yg patut jadi perhatian kita. Yaitu, tentang pentingnya fungsi “kalam” (Arab: قلم/ qalam) atau pena dan tulisan dlm kehidupan berbudaya manusia di bumi.
Kalam, kuas, pensil atau pencit, dipastikan punya kaitan erat dg seni menulis kaligrafi. Bagi seorang muslim, belajar kaligrafi adalah keharusan, karena ia harus bisa menulis ayat2 Al-Qur’an dg khat yg indah. Setiap muslim dituntut terlibat dlm aktifitas keilmuan. Dalam pada itu, “bil qalam” (بالقلم) tdk hanya melulu pulpen, tapi telah berkembang kpd peralatan multi media yg lebih luas dan canggih mencakup telepon, telegram, telefunken, teleks, fascimil, email, komputer, radio, radiogram, televisi, parabola, video, vcd, film, dekoder, instagram, twitter, face book, dan aneka fasilitas internet lain-lain.”
Makna بالقلم/bil qolam adalah “dg kalam”. Artinya juga “dg alat multi media” sebagai fasilitas meraih ilmu pengetahuan. Kalam atau pena adalah alat untuk menulis ilmu.
Mengapa *ayat2 iqra* yg harus mula diturunkan? Ini adalah peringatan, bahwa seorang Muslim harus pandai menyimak, membaca dan mengapresiasi gerakan2, perubahan2, dan kemajuan2. Seorang Muslim harus berilmu pengetahuan. Ingin menguasai dunia, harus dg ilmunya. Ingin meraih akhirat, juga harus dg ilmunya. Jika kalam disebut-sebut sebagai ‘penunjang ilmu pengetahuan’, seperti disebutkan dlm wahyu di atas, maka ia tiada lain daripada ‘sarana’ Al-Khaliq dlm rangka memberikan petunjuk-Nya kpd manusia. Tetapi, dari sini pula tergambar lebih tegas, bahwa KALIGRAFI mendominasi tempat tertua dlm literasi sejarah Islam itu sendiri, mengangkat kedudukannya semakin valid dan urgen.
*Ayat2 iqra’* turun di malam 17 bulan Ramadhan. Dari sini juga kelihatan betapa tingginya nilai dan kedudukan ayat2 ini. Baiklah, kita lihat saja keutamaan (فضائل) Ramadhan dan peristiwa2 penting dan menentukan di dalamnya:
• Meletusnya *Perang Badar* Kubra yg menentukan masa depan dakwah Islam.
• *Penaklukan Kota Mekkah* yg menyikat habis areal Islam dari sesembahan berhala.
• Bulan pilihan yg di dalamnya ada *lailatul qadar* yg bernilai lebih dari 1.000 bulan.
• Diturunkannya *Al-Qur’an* sebagai pedoman hidup untuk seluruh manusia.
• Bulan pilihan utk ibadah *puasa* sebagai tanda syukur kpd Allah.
• Bulan pilihan utk shalat *tarawih.*
• Bulan pilihan utk meningkatkan segala aktivitas dan pahala *ibadah.*

Seorang kaligrafer atau khattat wajib mengetahui keutamaan ini, yg menempatkan anasir tulis baca secara tepat diturunkan di waktu yg sangat strategis, yaitu bulan Ramadhan yg penuh berkah. Unsur tulis dan unsur baca, dlm kerangka ini, mengandung hikmat2 yg mencakup: kemurnian tauhid, keyakinan Islam sebagai kebenaran, kebenaran janji Allah, wawasan ilmu pengetahuan, pasrah sepenuhnya kepada Allah, dan konsep tentang kemasyarakatan.
🔲🔸🔹✍️😆