Kota Baru, auramedia.co – Sahabat Banser adalah tulang punggung dan benteng yang menjaga keutuhan bangsa dan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jika ada orang atau kelompok orang yang mengganggu keutuhan bangsa dan ideologi pancasila, Banser adalah garda terdepan dalam menghadapi musuh negara dengan ihklas tampa digaji oleh negara. Baiat anggota Banser adalah kemauan diri sindiri dan siap dihukum oleh Allah Azza Wajallah jika berhianat kepada garis perjuangan Ansor.

Bupati Kabupaten Kampar yang juga Ketua DPC PKB Kqbupaten Kampar, H. Catur Sugeng Susanto, SH Datuk Rajo Bertuah pada acara penutupan Kursus Banser Lanjutan (Susbala I) dan Pendidikan Pelatihan Khusus Banser Husada (Diklatsus Basada), (11/04/21) di Pondok Pesantren Darul Aman Al Fatah Desa Kota Baru Kecamatan Tapung Hilir  mengatakan, bahwa sahabat Banser adalah sahabat yang selalu memberikan pengabdiannya untuk menjaga ketuhan bangsa dan ideologi Pancasila.

Catur Sugeng menghimbau agar sahabat Banser selalu memupuk semangat kebersamaan dan kekompakan agar dapat memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara serta bermanfaat untuk kemajuan daerah dan kenyamanan masyarakat. Dengan kebersamaan dan kekompakanlah kita akan dapat mewujudkan negeri yang Tahyyibatun Warobbun Ghafur.

Kepada wartawan Catur juga menjelaskan, bahwa negeri Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur berarti negeri yang baik dengan Rabb (Tuhan) yang Maha Pengampun. Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur adalah negeri yang tentram, subur, aman, nyaman dan damai. Suasana Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur adalah suasana yang sangat dirindukan oleh setiap masyarakat dalam suatu negeri, ungkap Catur Sugeng.

Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kampar, Wahid Arbangi didampingi sekretaris, Ismet Syamsir, SH.I kepada wartawan menjelaskan, bahwa Subalan I diikuti oleh 132 orang peserta. Terdiri dari utusan Padang Lawas dan seluruh Kabupaten yang ada di Provinsi Riau. Sementara Diklatsus Basada diikuti oleh 35 peserta yang bakal menjadi perwira Banser. Diantara 35 perwira Banser tersebut, terdapat juga peserta dari Provinsi Jambi, ungkap Wahid Arbangi.

Melalui media Wahid Arbangi berharap, agar seluruh sahabat Ansor yang sudah mendapatkan pelatihan dan pendidikan khusus dapat meningkatkan pengabdiannya kepada masyarakat. Para sahabat Ansor wajib menanamkan keimanan Ahlus Sunnah Wal Jamaah Annahdiyah dan pentingnya cinta kepada tanah air. ” Habbul Wathan Minal Iman”, Cinta tanah air sebahagian dari Iman, ungkap Wahid Arbangi.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Riau, Purwaji menegaskan, bahwa sahabat Banser adalah sahabat yang menjaga keutuhan bangsa dan idologi Pancasila. Jika ada orang atau kelompok orang yang merusak keutuhan bangsa dan idelogi Pancasila, maka sahabat Banserlah yang menjadi garda terdepan dalam memerangi musuh negara tersebut. Walaupun tidak digaji oleh negara, sahabat Banser akan memberikan pengabdiannya secara ihklas kepada bangsa dan umat, karena sahabat Banser telah dilatih hidupnya enuh pengorbanan dan ihklas, ungkap Purwaji.

Lebih lanjut Purwaji menjelaskan, bahwa capaian Susbalan I adalah awal pengabdian sahabat Banser dan masih memiliki pengabdian yang panjang kepada bangsa dan negara dan umat. Masyarakat membutuhkan pengabdian perwira-perwira Banser yang sudah mengikuti Susbalan dan Diklatsus Basada. “Barokah hanya dapat diraih dengan pengobanan dan pengabdian”, ungkap Purwaji memberikan semangat agar sahabat Banser selalu memberikan pengabdian dan bertanggung jawab terhadap keutuhan bangsa dan ideologi Pancasila.

Purwaji juga megingatkan, bahwa sumpah (Baiat) sahabat Banser adalah sumpah yang lahir dari hati nurani diri sendiri dan bertanggung jawab kepada Allah jika berkhianat dari barisan perjuangan Ansor. (Adi Jondri)