Bangkinang Kota,auramedia.co – Diskusi siang itu, memberikan kebahagiaan tersendiri bagi diriku.
Siang itu, saat berdiskusi dengan seniorku, Aprizal Kans dan kawan-jurnalis di kantor PWI Kampar Jl. A. Yani Bangkinang bersama Ketua Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar, Agus Candra, S.IP, kami membahas sebuah kalimat, “Menulislah Dengan Kepolosan dan kejujuran hati, serta kesederhanaan pemikiran itulah nyawa bagi mata pena dan tinta”, yang terpampang menghiasi ruang tamu kantor tempat kuli tinta Kampar berkumpul.
Walaupun pembahasan itu belum tuntas, ketika waktu sholat Zhuhur masuk, diriku terkejut dan terasa bahagia, ketika bang Agus Candra secara spontan menghentikan alur diskusi kami dengan mengajak kami untuk segera menunaikan ibadah sholat zhuhur yang menjadi kewajiban bagi seluruh umat muslim yang baliq dan berakal.

Mendengar ajakan bang Agus Keke tersebut, kami langsung bergegas mengambil air wuduk di bagian belakang kantor PWI tersebut. Seusai mengambil wudu’, kami diajak bang Agus Keke untuk sholat berjama’ah di ruangan sholat yang terdapat di salah satu ruangan samping ruang Ketua PWI Kampar, bang Akhir Yani.
Sebenarnya, bukan karena kami bisa menunaikan sholat jamaa’ah itu yang terlalu membuat hatiku bahagia, karena sholat itu sudah menjadi kebiasaan dan merupakan kewajiban bagi kami selaku umat muslim yang sudah baliq dan berakal.
Kebahagiaan itu hadir ketika mendengar ajakan dari bang Agus Keke yang merupakan salah seorang pejabat di negeri tercinta ini. Dalam hati saya hanya berkata, semoga ajakan ini lahir dari hati nurani seorang pejabat. Jika ajakan itu lahir dari hati nurani bang Agus Keke, saya juga berharap, semoga pejabat-pejabat yan lain juga memiliki hati nurani dan kesadaran akan pentingnya dekat dengan Allah Azza Wajallah.
Karena jika semua pejabat negeri ini dekat dengan Allah SWT, niscaya mereka akan memiliki tanggung jawab akan amanah yang mereka emban. Pejabat yang mampu dekat dengan Allah Azza Wajallah akan lebih cenderung mampu menjalankan tugas dan wewenangnya pada jalan kebenaran. Jika pejabat negeri ini mampu menjalankan amanah, maka negeri ini akan lebih maju dan terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang kita harapkan.
Namun jika pejabat negeri ini jauh dari Allah Azza Wajallah, maka mereka lebih cenderung tidak akan mampu mengemban amanah yang diberikan kepadanya. Sehingga harapan untuk menjadikan negeri Serambi Mekkah ini maju dan tercapainya kesejahteraan masyarakat hanyalah sebatas bualan dan angan-angan belaka.
“Majulah Negeriku, sadarLah pejabatku, Masyarakat butuh Kejujuran dan Etos Kerjamu”, gumamku dalam hati…
Catatan Siang Adi Jondri, (03/03/21) di Kantor PWI Kampar.





















