Koto Mesjid, auramedia.co – Pemda Kampar saat ini sudah membuka ruang untuk pengembangan sektor pariwisata. Potensi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Kampar sangat mendukung pengembangan objek wisata di Negeri Serambi Mekkah Provinsi Riau. Citus cagar budaya Candi Muara Takus sangat memungkinkan untuk menjadi warisan dunia.
Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Engku Putri Hamidah, Prof. DR. Suwardi MS kepada wartawan, (25/06/20) di sela kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Baselin Study dan Survey Pendampingan Desa Wisata Kampung Patin Desa Koto Mesjid XIII koto Kampar mengatakan, bahwa Kabupaten Kampar sangat potensial untuk pengembangan sektor pariwisata. Saat ini Pemda Kampar juga dinilai telah membuka ruang untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata, ungkap budayawan Riau tersebut.

Lebih lanjut Prof. DR. Suwardi mengatakan, bahwa Kampar juga memiliki Sumber Daya Alam yang sangat mendukung. Kampar juga memikiki Citus Cagar Budaya Candi Muara Takus yang layak dijadikan sebagai warisan dunia, ungkapnya penuh harapan.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Kampar, H. Catur Sugeng Susanto, SH Datuk Rajo Bertuah mengatakan, bahwa sektor pariwisata saat ini sangat menjanjikan. Pemda Kabupaten kampar sangat mendukung dan selalu mensupport untuk pengembangan objek wisata di Kabupaten Kampar.
Khusus untuk pengembangan objek wisata di sekitar danau PLTA Koto Panjang, Pemda Kampar telah berupaya berkordinasi dan meminta Badan Pengatur Jalan Tol Indonesia (BPJT) agar dibangun interchange (Simpang susun) atau exit tol Muara Takus pada jalan tol Bangkinang – Pangkalan guna mendukung pengembangan objek wisata, ungkap Catur Sugeng.
Catur Sugeng mengatakan, Pengembangan sektor pariwisata harus kita kembangkan secara bersama. Pemda Kampar akan selalu mendukung pengembangan sektor pariwisata guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat, ungkap Catur Sugeng.
Lebih lanjut Catur Sugeng menjelaskan, bahwa Kabupaten Kampar beberapa waktu lalu telah mendapatkan dua penghargaan di bidang pariwisata, dimana Destinasi Wisata Gulamo meraih juara tiga nasional Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019 untuk kategori surga tersembunyi terpopuler. Kemudian Kawasan Suaka Marga Satwa Rimbang Baling dinobatkan sebagai destinasi favorit di Provinsi Riau. “Ternyata Kampar memiliki potensi luar biasa untuk potensi pariwisata,” ulas Catur Sugeng yang disambut tepuk tangan oleh peserta FGD.

Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau, DR. Ir. Eni Sumiarsih mengatakan, bahwa Desa Koto Mesjid adalah desa yangvdipilih oleh STP untuk dijadikan desa binaan pemberdayaan masyarakat melalui program pendampingan desa wisata kampung patin.
Terdapat beberapa kelebihan dan faktor pendukung untuk menjadikan Koto Mesjid sebagai desa wisata, diantaranya, Koto Mesjid berada di sekitar waduk PLTA Koto Panjang, Koto Mesjid juga ada wisata sejarah (memiliki peristiwa tenggelamnya desa di Kecamatan XIII Koto Kampar), di Koto Mesjid tidak ada rumah tanpa kolam (pengembangan kuliner olahan patin), ungkap Eni.
Lebih lanjut Eni menjelaskan, untuk mengembangkan sektor pariwisata mesti didukung oleh beberapa faktor, diantaranya akademik, pemerintah, industri, komunitas masyarakat dan media, ungkap Eni Sumangsih. (Adi Jondri).





















