Bangkinang Kota, auramedia.co – Angota DPRD Kabupaten Kampar meminta Pemda Kampar melalui dinas Kesehatan untuk serius menangani penyebaran covid’19. Penanganan Covid’19 tidak bisa hanya sebatas serimoni dan asal ada saja. Semua hal harus dipersiapkan dan diperhatikan secara serius sesuai dengan protokoler kesehatan.

Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar dari Fraksi NasDem, H. Mohd. Kasru Syam kepada wartawan, (09/04/20) di Bangkinang Kota mengaku kecewa dan  kesal atas persiapan dan sistem penanganan Pemda Kampar terhadap penyebaran covid’19 setelah memantau salah satu Puskesmas di wilayah Kabupaten Kampar. Pengamanan dan Penanganan Covid’19 Oleh Pemda Kampar Lemah dan Tidak sesuai dengan protokoler kesehatan, ungkap Kasru Syam.

Lebih lanjut H. Mohd. Kasru Syam mengungkapkan, bahwa sesuai dengan pantauan dan pengawasannya di lapangan, pada setiap Puskesmas Pemda Kampar hanya menyediakan 2 (dua) Alat Perlindungan Diri (APD) bagi tenaga medis. APD yang disediakan itupun juga tidak layak dan tidak sesuai dengan protap atau protokoler kesehatan. “Hanya APD seperti jas hujan”, ungkap Kasru Syam sembari melihatkan foto APD yang diambilnya di salah satu Puskesmas yang dikunjunginya.

APD yang dijumpai oleh anggota DPRD Kampar Fraksi NasDem, H. Mohd. Kasru Syam saat memantau salah satu Puskesmas di Kabupaten Kampar
Kasru Syam juga mengungkapkan, bahwa persiapan dan sistem penanganan tidak sesuai dengan anggaran yang telah kita sediakan. Kasru Syam mengatakan, bahwa sesuai dengan pergeseran anggaran penaganan covid’19 yang telah kita sepakati, kita telah menyediakan anggaran sebesar  Rp. 79 miliyar dalam penaganan covid’19 tersebut. “19 miliyar untuk pengadaan APD dan 60 miliyar untuk penaganan masyarakat yang terkena cpvid’19” termasuk juga untuk bantuan Sembako, ungkap Kasru Syam.
Kepada wartawan Kasru Syam juga menjelaskan, bahwa dari anggaran 79 miliyar tersebut, 125 juta diambil dari dana desa. 25 juta untuk pengadaan APD dan 100 juta untuk penanganan masyarakat yang terdampak dari covid’19, ungkap Kasru Syam.

Selain lemahnya persiapan dan sistem penaganan covid’19, H. Mohd. Kasru Syam juga mengaku kecewa dengan obat-obatan yang didistribusikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar kepada Puskesmas-Puskesmas yang ada di Kabupaten Kampar. “Obat didistribusikan pada pertengahan Februari 2020, tetapi obat-obat tersebut kadaluarsa atau expired pada Bulan Mei 2020”, ungkap Kasru Syam.

rekap obat yang dijumpai oleh anggota DPRD Kampar Fraksi NasDem, H. Mohd. Kasru Syam saat memantau salah satu Puskesmas di Kabupaten Kampar
Selain hal tersebut, H. Mohd. Kasru Syam juga kecewa karena tidak adanya pemerataan tenaga medis di Puskesmas. Pada Puskesmas Kuok, Bangkinang Kota, Air tiris, Tambang tenaga medisnya banyak yang berlebih, sementara pada Puskesmas Tapung dan daerah sulit tenaga medisnya sangat kurang, ungkap Kasru Syam.
Melalui media Kasru Syam berharap agar Pemda Kampar bisa lebih serius dalam menangani penyebaran Covid’19. Pemda Kampar juga diharapkan serius dalam menagangani dan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kampar, ungkap H. Mohd. Kasru Syam.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Dedy Sambudi, SKM. M.Kes kepada wartawan melalui seluler pribadinya 081268666xxx mengatakan, bahwa dirinya mengucapkan terima kasih atas masukan dan saran yang disampaikan oleh anggota DPRD Kampar tersebut. Dedy Sambudi juga mengaku akan terus berupaya untuk bekerja lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kampar.(Adi Jondri).