Petapahan, Auramedia.co – Sebagai ungkapan kegembiraan masyarakat, Along Catur Diarak keliling kampung Petapahan seusai sholat Jum’at hingga ke rumah Adat Kenegerian Petapahan Kecamatan Tapung. Masuknya Catur Sugeng Susanto, SH sebagai anak kemanakan persukuan Domo Kenegerian Petapahan merupakan langkah maju untuk pembangunan negeri.

Along Catur Saat Diarak Keling Kampung Petapahan Menuju Rumah Adat Kenegerian Petapahan

Masyarakat Kenegerian Petapahan sangat berbahagia mendapatkan Along (Anak Sulung) Catur yang mau menjadi anak kamanakan persukuan Domo Kecamatan Tapung. Dengan masuknya Along Catur ke persukuan Domo, maka Along Catur menjadi anak Kamanakan dan dunsanak bagi seluruh masyarakat Kenegerian Petapahan.

“Ndak Cukuik juo tapak tangan, juo niwu kami tampung, nak cukuik juo niwu, juo permadani kami tampung, ndak cukuik juo permadani, juo lapangan kan kami tampung” ( Kalau tidak cukup dengan tangan, maka sama nyiru akan kami tampung,kalau tidak cukup dengan nyiru, maka dengan permadani akan kami tampung, kalau tidak cukup dengan permadani, maka lapangan yang akan dijadikan penampungnya), begitulah kata-kata dan kalimat yang disampaikan oleh masyarakat kenegerian Petapahan Kecamatan Tapung dalam menerima kehadiran H. Catur Sugeng Susanto, SH menjadi anak kamanakan persukuan Domo Kenegerian Petapahan.
Alobg Catur saat berada di rumah Hj. Syamsiah yang merupakan orang tua angkatnya.

Saat musyawarah ninik mamak pucuk suku nan limo di rumah Hj. Syamsiah yang merupakan tempat bainduknya Bupati Kampar, H. Catur Sugeng Susanto, SH , Muslim Dt. Imam mengatakan, bahwa yang dilakukan oleh Catur Sugeng adalah hal serupa yang pernah dilakukan oleh nabi Muhammad sekitar 1500 tahun yang lalu. Di mana Nabi Muhammad saat mengajak kaum Muhajirin dari Mekkah untuk berhijrah ke Madinah. Saat kaum Muhajirin sampai di Madinah yang disambut oleh kaum Anshor, maka Nabi menyuruh kaum Muhajirin untuk mencari keluarga di Madinah. Guna terjadinya silaturrahmi yang kuat antara kaum Muhajirin dan Kaum Anshor. Dengan terjalinnya silaturrahmi dan kekeluargaan, maka kita hendaknya saling menghargai dan saling menasehati, ungkap Dt. Imam.

Menurut pantauan wartawan, H. Catur Sugeng Susanto, SH Bainduk ke Hj. Syamsiah dan Bamamak ke Drs. Khaidir Muluk, M. Si Datuk Majo Indo persukuan Domo Kenegerian Petapahan. Pada prosesi pengambilan suku tersebut, Khaidir Muluk menyampaikan dan meminta izin kepada 4 pucuk suku yang ada di Kenegerian Petapahan. diantaranya, Ismail Dt. Bijo Sunaro pucuk suku Melayu, H. Adnan Datuk Tanaro pucuk Suku Kampai, Somi Datuk Setia Palawan pucuk Suku Paranakan, H. Yusran Datuk Suro Dirajo pucuk Suku Piliang.  Datuk Majo Indo juga meminta persetujuan dari Zulfahmi, SH Datuk Mangkuto selaku Ketua Lakta, Muslim Datuk Imam dan juga meminta persetujuan dari Kepala Desa Petapahan, Said Aidil Usman, SE. Setelah mendapatkan persetujuan dari seluruh pucuk suku kenegerian petapahan dan pemerintah serta alim ulama, maka Catur Sugeng di arak keliling kampung petapahan hingga ke rumah adat kenegerian Petapahan.
  • Along Catur disambut dengan silat saat hendak menaiki rumah Adat kenegerian Petapahan

    Di rumah Adat Kenegerian Petapahan dan disaksikan oleh seluruh pucuk Suku kenegerian Tapung Kanan dan tapung kiri serta disaksikan okeh ratusan anak kamanakan kenegerian Petapahan,  Datuk Majo Indo mengumumkan bahwa Along H. Catur Sugeng Susanto, SH yang merupakan Bupati Kampar sudah resmi menjadi anak kamanakan Datuk Majo Indo Persukuan Domo Kebegerian Petapahan. Dengan masuknya Along Catur menjadi anak kamanakan Datuk Majo Indo, maka Along Catur saat ini sudah menjadi anak kamanakan persukuan kenegerian Petapahan.

Along Catur saat dipakaikan Sasampiong

Sebagai bukti Along Catur sudah menjadi anak kamanakan persukuan Domo, Khaidir Muluk Datuk Majo Indo “mamasangkan Sasampiong” ( Memasangkan Sungket) kepada Along Catur yang juga disaksikan oleh Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK).

Sementara itu, Along Catur seusai dipasangkan Sasampiong mengaku merasa bersyukur bisa diterima menjadi anak kamanakan Persukuan Domo Kenegerian Petapahan. Along Catur mengaku bahwa hal tersebut merupakan anugrah yang datang dari sang Ilahi. Along Catur berharap semoga tali silaturrahmi tetap terjalin. Siapa yang memelihara tali silaturrahim, sama halnya kita telah menjalin rahmat dari Allah, ungkap Along Catur.
Along Catur juga menyadari, bahwa di mana Bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Along Catur mengatakan, bahwa Kabupaten Kampar merupakan negeri beradat dan religius. Oleh karena itu, semua kita harus selalu saling menghargai dan saling menasehati. Kita harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan serta kekompakan.
Dengan kesatuan yang utuh, semoga kita bisa membangun Kabupaten Kampar menjadi Kabupaten yang maju dan masyarakatnya sejahtera, ajak Along Catur. (adi jondri)