Bangkinang Kota, Auramedia.co –  Pagi itu, Hp kecilku berwarna hitam berdering, Kring, kring, kring bunyinya. sayapun mengambil hp yang saya letakkan di meja kecil pada sudut kamar tidurku. Saat kulihat, ternyata yang menelepon adalah Kepala SMAN 1 Bangkinang Kota. 
hatiku sontak terkejut dan agak sedikit risau, karena dua minggu terakhir ini saya gak ada datang kesekolah tempatku mengabdi untuk mengajarkan ilmu jurnalistik pada kelas ekstrakurikuler kepada siswa yang merupakan generasi harapan masa depan yang bakal menjadi tulang punggung pembangunan negeri ini.
Assalamualaikum Wr. Wb,
Apa kabar Jep? tanya  pak Hendra Yunal yang merupakan kepala SMAN 1 Bangkinang Kota yang kaya dengan prestasi siswa didiknya.
Waalaikum salam bang, alhamdulillah baik baik bang, jawabku.
Bisa kamu datang ke sekolah pagi ini?, kita ada acara gerak jalan sehat dalam rangka peringatan hari HIV dan Aids tingkat Kabupaten Kampar tahun 2019, ungkap Pak Hendra.
Oke bang, jawabku.
Setelah pamit kepada isteri dan anak gadis serta anak lajangku yang sudah berumur 2  (dua) tahun lebih, sayapun pergi ke gerasi mobil untuk memanaskan kuda besiku yang sudah berumur tua tersebut.
Sesampai di depan pintu gerbang SMAN 1 Bangkinang Kota, saya melihat ratusan siswa dan puluhan guru sudah berbaris dengan rapi di depan sekolah yang hendak bergerak mengelilingi Kota Bangkinang untuk melaksanakan gerak jalan sehat dalam rangka memperingati hari HIV dan Aids tahun 2019 yang ditaja oleh Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Kampar.
Setelah melihat Sekda Kabupaten Kampar melepaskan peserta gerak jalan sehat tersebut dan mengambil beberapa dokumentasinya, sayapun menghubungi senior terbaikku, Aprizal, SE  yang menjadi inspiratorku dalam mengabdi kepada negeri tercinta.
Sayapun diajak oleh bang Aprizal ubtuk sarapan di salah satu warung kopi yang tidak jauh dari kantor Dinas perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kampar, persisnya warung yang berada di depan kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar.
Di saat kami duduk berdua menikmati secangkir teh manis dan jus kesukaan seniorku itu, tiba-tiba datang Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kampar dengan pakaian resmi lengkap dengan dasi kebesarannya.
Sayapun bertanya, Dari mana bang? sembari mempersilahkannya duduk di kursi pada meja kami yang berwarna merah tersebut.
” Dari apel peringatan hari bela negara Di”, jawab bang Saleh yang kami kenal dengan sosok yang santai dan tegas dalam membina generasi muda Kampar tersebut.
sembari menikmani minuman bersama, kamipun membuka diskusi dengan tema hari bela negara.
Pada diskusi ringan tersebut,kamipun mengetahui bahwa Hari Bela Negara adalah hari bersejarah Indonesia yang jatuh pada tanggal 19 Desemver untuk memperingati deklarasi Pemerintah Darurat Republik Indonesia oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara di Sumatera Baratpada tanggal 19 Desember 1948. Keputusan ini ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keppres No.28 Tahun 2006.
Ada intisari menarik yang dapat kami ambil hikmah dalam diskusi tersebut. Ternyata kemajuan negeri ini, mulai dari pusat hingga daerah membutuhkan pemimpin yang mau membersihkan dirinya dari para penjilat dan pencari muka.
Pimpinan Terbaik adalah Pimpinan yang berhasil membersihkan dirinya dari Penjilat dan pencari muka. Karena orang penjilat dan pencari muka adalah mereka yang tidak mampu bekerja secara optimal dan profesional. Penjilat dan pencari muka sebahagian energinya sudah habis untuk menjilat dan mencari muka pimpinannya tersebut.
Pemimpin terbaik adalah pemimpin yang mendengarkan kritikan dan menganalisa kritikan   anggotanya tersebut serta mampu memberikan solusi terhadap seluruh persoalan yang dipimpinnya.
Pemimpin terbaik juga adalah pemimpin yang mau memberikan reword kepada anggotanya yang memberikan kritikan untuk membangun.
Pemimpin yang dikelilingi oleh penjilat dan pencari muka kondisinya sangat berbahaya. Karena pemimpin yang di kelilingi oleh penjilat dan pencari muka akan cenderung bersikap angkuh, sombong dan merasa benar karena selalu mendapatkan informasi yang menyanjung dirinya. Dan sangat merugikan dirinya sendiri, karena bisa berakibat fatal jika pemimpin tersebut menjadi lupa diri.
“Selamat Hari Bela Negara,
“Sarapan pagi penuh berkah”, coretan pagi by Adi Jondri Putra