Bangkinang Kota, Auramedia.co – Sebanyak 396 peserta ikuti tes tertulis Penyuluhan Agama Islam Non PNS di lingkungan kementerian Agama Kabupaten Kampar. Peserta yang dinyatakan lulus tes tertulis akan mengikuti tes wawancara pada tahap selanjutnya.

Ketua panitia Seleksi Drs. H. Julis Rahman kepada wartawan, (08/12/19) di sela memantau pelaksanaan tes tertulis yang dilaksanakan di ponpes Muallimin Bangkinang mengatakan, bahwa tahapan ujian tertulis yang dilaksanakan pada hari ini merupakan tahapan yang kedua setelah peserta dinyatakan lulus seleksi bahan. Selanjutnya peserta yang dinyatakan lulus tes tertulis akan Diumumkan pada hari Rabu, setelah itu peserta yang lulus akan mengikuti tes wawancara, katanya.

Julis menambahkan, 162 orang penyuluh agama Islam yang dinyatakan lulus nanti, akan ditempatkan pada setiap kecamatan, terdiri dari 8 orang/kecamatan.
Julis juga menjelaskan, dari 162 orang yang diterima, ada 12 orang yang lulus tanpa tes berdasarkan Evaluasi kinerja yang dilaksanakan pada periode PAI Non PNS sebelumnya, terangnya.

Ketua Panitia Seleksi Penyuluh Agama Islam Non PNS di Lingkungan Kemenag Kabupaten Kampar, Drs, H. Julis Rahman.

Melalui Media, Drs, H. Julis Rahman berharap, Dengan adanya rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non PNS, semoga terpilih penyuluhan agama islam yang profesional. Kerena kehadiran mereka sangat dibutuhkan sebagai ujung tombak agama Islam, baik untuk pembangunan dan kesejahteraan hidup masyarakat, Harapnya.
Julis menjelaskan, bahwa animo masyarakat cukup tinggi dalam mengikuti tes penyuluh agama Islam tersebut.
kemungkinan dari kesadaran latar belakang dan profesi yang telah mereka miliki, ungkap Julis.
Sementara salah seorang peserta, Sri Hasni S, Pd dari kecamatan Salo kepada wartawan mengatakan, sangat bahagia bisa mendapatkan kesempatan mengikuti tes PAI Non PNS di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar.
Sri Hasni menambahkan, dengan di bukanya peluang Penyuluh Agama Islam Non PNS ini, dirinya merasa Ilmu agama yang di pelajarinya, mulai dari pondok pesantren hingga kuliah mendapatkan ruang untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat yang diakui oleh pemerintah.
Karena menurut nya, menjadi penyuluhan agama adalah tugas mulia dalam mentrasformasikan ajaran agama kepada masyarakat atau umat.
Sri Hasni menambahkan, saat ini adalah era dimana masyarakat menghadapi tantangan hidup yang tinggi dan banyak menghadapi persoalan hidup yang butuh solusi, sehingga peran penyuluh agama sangat dibutuhkan dalam melakukan bimbingan melalui pendekatan ajaran agama. Peran penyuluh juga sangat penting dalam mentransformasi ajaran agama kepada masyarakat agar bermanfaat dalam menjlani kehidupan yang fana ini,
ungkap Sri Hasni.

Sementara peserta yang lain Syamsul Riski dari kecamatan kampar mengatakan soal tes yang dikeluarkan panitia seleksi penyuluh agama islam Non PNS sangat sesuai dengan kompetensi dan berhubungan erat tentang penyuluhan agama islam.
Syamsul Riski menambahkan seleksi hendaknya sesuai prosedur tanpa ada unsur intervensi dari manapun, sehingga kontribusi dakwah bisa dirasakan di tengah masyarakat, harapnya. (Kardi Ontwo Aura)