LUBUKBENDAHARA, Auramedia.co -Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rokanhulu, H.Abdul Haris, S.Sos.,M.Si. menjadi narasumber ngopi literasi (ngobrol perkara ilmu literasi) mewakili dari Pemerintahan, Ketua Pengurus Wilayah Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Provinsi Riau, Sutriyono, dan Mastiardi dari DPC Kesatuan Niaga Cellular Indonesia (KNCI) yang dipandu oleh moderator Nirma Herlina Ketua FTBM Rokanhulu yang baru dilantik, Sabtu (9/11/2019).
Ngopi literasi di Sekolah Alam Koem_pai Lubukbendahara Rokan IV Koto cukup menarik walau hujan mengiringi bincang-bincang tersebut.
Sutriyono, Ketua FTBM Provinsi Riau sangat mengapresiasikan gerakan literasi di Rokanhulu meningkat cukup signifikan dan sangat pesat gebrakan-gebrakan terutama literasi budaya.
Mastiardi yang menjadi perintis Sakti Nerwork (SN) dan Ketua KNCI pun bergerak dalam literasi finansial. Bagaimana memberikan kontribusi kepada daerah dengan jual beli pulsa di pasar tradisional sehingga adanya komunikasi dan silaturahmi sesama warga.
“Ini merupakan gerakan melestarikan budaya diskusi, kumpul bareng agar teknologi tidak menjadikan individualisme pada diri seseorang,” ungkap Ardi.
Beda jalan tentu beda pula pendapat dari literasi, tergantung pada pandangan masing-masing bidang. Dr.Hermawan, M.Hum. sebagai pengamat budaya dan dosen di STKIP Rokania, menggambarkan bahwa literasi tidak hanya tulis baca sebab budaya yang ditulis itu akan hilang rasa penasaran dari keingintahuan penikmatnya.
“Menggali kearifan lokal perlu digalakkan terkait dengan penelitian yang dilakukan orang luar terhadap budaya Indonesia mendapatkan penghargaan, sementara kita sendiri tidak peduli dengan kondisi dan budaya kita. Ini sungguh memprihatinkan. apalagi dana untuk budaya sangat minim dibandingkan dengan bidang lain seperti olah raga,” jelas Hermawan.
Diskusi ngopi literasi sangat menarik yang dihadiri 32 orang dan hal ini merupakan gerakan awal duduk bersama untuk bisa bersinergi dengan semua pihak.
Sekretaris Daerah Kabupaten Rokanhulu, H.Abdul Haris, S.Sos.,M.Si. sangat merespon baik gerakan FTBM Rokanhulu dan Pegiat Literasi Rokanhulu untuk menjaring lebih banyak lagi orang yang bergerak dan ini juga menjadi agenda rutin bagi pegiat literasi.
“Gerakan literasi menjadi aset daerah untuk bisa menggali potensi yang ada sehingga semua lini bisa bergerak maju. pemerintahan akan mendukung apapun kegiatan yang dilakukan pegiat literasi dan menebarkan virus yang positif,” ungkap Haris.
“Diskusi seperti ini menjadi tolak ukur yang akan diagendakan dan selalu bersinergi dengan dinas perpustakaan dan kearsipan serta dukungan penuh dari bupati untuk terus menjalin komunikasi ke desa-desa untuk menggerakkan pustakanya. Adapun pustaka jika orang yang bergerak tidak ada dan masyarakat pun juga tidak akan mengerti dengan literasi,” pungkasnya.(Suyatri Yatri)