ROKANHULU, Auramedia.co – Masih rendahnya jumlah pengusaha atau minat berwirausaha (entrepreneur) di Indonesia saat ini tentu saja merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan. Tingginya tingkat pengangguran yang disebabkan oleh sempitnya lapangan pekerjaan akan menyebabkan kemiskinan yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas kehidupan masyarakat. Sementara dengan berwirausaha justru akan membuka lapangan pekerjaan baru. Tidak hanya bagi para pemilik modal namun juga bagi orang lain.

Melihat kondisi dan situasi dunia kerja tersebut membuat Ardi Masti tergerak meninggalkan jabatan beserta gaji yang ia nikmati selama ini. Apa yang ia peroleh sebagai pegawai di sebuah bank milik Pemerintah Daerah Kabupaten sebenarnya sudah lebih dari cukup. Namun, demi menjalin mata rantai ekonomi yang mampu menggerakkan perikehidupan banyak orang, Ardi Masti kemudian mendirikan jaringan bisnis UMKM yang bergerak di bidang seluler yaitu, bisnis pulsa.

Kepada Auramedia.co, Selasa (3/9/2019) malam, Ardi Masti menyebutkan bahwa, pada tahun 2017 merupakan awal bisnis ini dirintis. Berlabel branding Sakti Network (SN), Ardi Masti memancangkan pondasi bisnis ini bersama rekannya Herika Haris yang juga akhirnya resign sebagai pegawai bank.
Mereka berjelajah ke pelosok-pelosok Riau untuk menjajakan produk SN berupa pulsa, paket internet, handphone dan aksesoris lainnya. Bahkan pada saat ia masih tercatat sebagai bankir, hari libur pun dimanfaatkan untuk memasarkan produk-produk SN serta mengembangkan jaringan.

Berkat kerja kerasnya dalam mengatasi antara rasa cemas akan kegagalan dan harapan terhadap keberhasilan di masa depan saat menjelajah pedalaman-pedalaman di Riau, selama dua tahun, SN berhasil membukukan 600 lebih jaringan aktif.

“Panggung kopi adalah salah satu faktor kunci yang menciptakan loyalitas pelanggan pada jaringan SN,” ungkap Ardi Masti saat ditanyakan rahasia sukses mengembangkan jaringan bisnis yang terbilang begitu cepat.

Ardi menjelaskan bahwa panggung kopi itu sangat dinanti oleh mitra bisnis mereka.

“Panggung kopi adalah sarana bagi kami bersama para mitra berbagi pengalaman. Tentu banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh para mitra, maupun kami sendiri sebagai perintis SN, di panggung kopilah tempat kami saling berbagi dalam segala hal dan saling mengisi,” jelasnya.

Panggung kopi SN merupakan ajang silaturrahmi dan menempa pengetahuan bisnis antar sesama mitra dari berbagai daerah yang berada di bawah bendera Sakti Network.

“Panggung kopi ini semacam ‘wirid’ bisnis, dalam setiap sesinya, panggung kopi selalu mengangkat tema yang berbeda. Kita menyesuaikan dengan perkembangan dan situasi bisnis terkini,” urainya.

Ketika ditanya tentang kemantapan hatinya meninggalkan profesi yang menjadi dambaan banyak orang, pria tamatan sarjana Teknik Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini menjawab sekenanya saja.

“Beri kesempatan kepada yang lain untuk menjadi orang gajian. Kita yang sudah sadar terhadap perlunya ambil peran dalam pengembangan kewirausahaan harus berani mengambil sikap,” senyum Ardi.

“Apakah karena Riba?” pancing Auramedia.co sebagaimana trend resign pegawai bank akhir-akhir ini.

“Saya tidak ahli agama, tentu setiap keputusan dalam hidup mesti didasarkan tuntunan agama dan nilai-nilai kebenaran. Tapi yang terpenting bagi saya, kita harus berani terjun menjadi pengusaha dan ikut menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain, termasuk berani memilih jalan hidup kita untuk meninggalkan hal-hal yang membuat kita gelisah,” ungkap Ardi.

Suami dari Nunung Triana, SE dengan dua putra ini juga mengatakan bahwa ia telah lama mendambakan kebebasan, lepas dari ikatan tali absensi. Sebelum mengakhiri karir sebagai bankir, ia selalu membayangkan bisa jalan-jalan ke mana ia mau, namun pasif income tetap mengalir.

“Kemampuan dan kesempatan jalan-jalan saya meningkat sejak menjadi wiraswasta. Saya bisa berlibur ke Jogja, Surabaya, Bali dan kemana-mana tidak pakai SPPD dan tidak pakai uang negara. Jadi kita mau upload ke medsos tanpa beban dari kota-kota yang kita jelajahi,” kata Ardi ditimpali tawanya yang renyah seolah sedang merayakan kebebasan.

Ardi menekankan agar setiap orang dalam usia produktif harus memiliki kemampuan mendirikan usaha.

“Poin pentingnya, berhentilah menenteng-nenteng map masuk-keluar kantor untuk mencari lowongan sebagai orang gajian,” kata Ardi.

Saat ini omset bisnis pulsa yang dijalankan Ardi Masti sudah mencapai 2 milyar rupiah setiap bulan. Ia menamakan bisnis ini sebagai bisnis receh karena keuntungan dari berdagang rupiah itu hanya uang recehan. Namun, yang difokuskan adalah peningkatan jumlah jaringan sehingga receh-receh itu bila dikalikan jumlah jaringan maka omsetnya berlipat-lipat.

Bagi calon wirausaha muda yang ingin bergabung dalam jaringan bisnis pulsa SN, tidak perlu takut dengan modal minim. Usaha ini bisa dimulai dengan modal yang paling minim sebesar Rp. 50.000. Para peminat bisa mendaftar di mana saja pada jaringan SN terdekat.

Saat ini cabang utama SN ada di berbagai kota, seperti di Rantau Kasai, Ujungbatu, Bangkinang, Airtiris, Kampa dan Lipat Kain. Cabang utama tersebut membawahi ratusan jaringan di wilayahnya masing-masing.

“Cari saja spanduk konter yang ada logo SN-nya,” kata pria yang tinggal di Rokan Hulu ini.

Manfaat yang akan didapatkan oleh para mitra setelah bergabung adalah pembinaan dan panduan dalam mengelola bisnis hingga berkembang.

“Jurus-jurus saktinya akan diberikan kepada mitra tersebut. Sesuai dengan motto jaringan bisnis ini yaitu “Sukses Bersama Mitra,” katanya.

Rupanya Ardi Masti tidak puas hanya bergiat di bisnis seluler saja. Pria murah senyum ini juga dipercaya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Kesatuan Niaga Cellular Indonesia (DPC KNCI) Kabupaten Rokan Hulu ini mengaku bahwa bersama mitra bisnisnya, sedang menapaki bisnis di bidang pariwisata. Ia menilai potensi wisata yang ada di Kabupaten Rokan Hulu belum tergarap secara maksimal.(FDr)