Bangkinang Kota,Auramedia.co – Pagi cerah yang diselimuti asap separoh tebal di kota serambi mekkah dimanfaatkan wakil Rakyat, Ropi Siregar untuk bercengkerama dengan masyarakat di sebuah kantin belakang kantor DPRD Kampar,(04/09/19). Diskusi kecil bersama beberapa orang tersebut mebaha persoalan masyarakat terutama hal yang berhubungan dengan perkebunan, pertanian dan beberapa sektor yang menjadi sumber pendapatan ekonomi masyarakat Kampar.
Meskipun dilantik beberapa hari yang lalu, kader terbaik PDIP Kabupaten Kampar, Ropi Siregar, SE., S. Sos tersebut terlihat paham betul tentang fungsinya sebagai wakil rakyat. Para wakil rakyat itu benar – benar menempatkan dirinya sebagai wakil rakyat yang bekerja sepenuh hati mewakili rakyat, bukan anggota DPRD yang haus rasa hormat. Nurani para anggota Dewan sebaiknya sesuai dengan hati nurani rakyat yang mereka wakili, bukan menempatkan kepentingan dirinya setingkat lebih tinggi daripada kepentingan rakyat. Kinerja para anggota Dewan tentunya akan terus menjadi sorotan masyarakat karena semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin ia menjadi fokus bidikan perhatian rakyat.
Kepada peserta diskusi Ropi mengatakan, sebagai wakil rakyat yang berlatar belakang dari petani perkebunan, dirinya akan berupaya sekuat tenaga untuk menyelesaikan persoalan-persoalan perkebunan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain masalah perkebunan, Rofi juga akan memperjuangkan persoalan-persoalan yang berhubungan ril dengan sektor pendapatan ekonomi masyarakat. “Kita Akan Komit Serap dan Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Kampar”, ungkap Ropi.
Sementara itu, Penasehat PWI Kampar, Aprizal, SE yang ikut dalam diskusi tersebut mengatakan, bahwa kita berharap anggota DPRD ke depan lebih kritis menjalankan fungsi – fungsi legislatif dari proses legislasi di parlemen; pengajuan hak-hak DPRD seperti hak inisiatif, hak angket, hak tanya, hak untuk melakukan investigasi, hak bujet, dan sebagainya benar-benar dijalankan secara akademis dan politis.
Aprizal menambahkan, kita tidak ingin para anggota Dewan yang baru terjerembab ke dalam kubangan politik uang seperti yang pernah dialami oleh sebagian kecil para anggota Dewan di masa lalu yang bermuara pada persoalan kasus korupsi. Kita juga tidak ingin kursi-kursi ruang sidang parlemen, baik sidang paripurna, sidang komisi-komisi di DPRD, rapat – rapat dengar pendapat umum, rapat-rapat panitia kerja maupun rapat-rapat panitia khusus terasa kosong sehingga menimbulkan cibiran dari masyarakat terhadap para anggota Dewan terhormat, ungkap Aprizal.
Sementara itu, tokoh pers Kampar, Suhaimi mengatakan, DPRD Kampar ke depan bisa lebih dapat bekerja secara terbuka. DPRD diharapkan dapat bekerja dan menjalin kemitraan dengan seleruh stakeholder yang ada. (***)